Selasa, 20 November 2012

Gaya blusukan jokowi.. dari rakyat.untuk rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com —
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
bertekad akan terus mengunjungi
kampung-kampung warga selama
ia menjabat gubernur. Meskipun
ada yang menyarankan ia berhenti
melakukan gaya blusukan seperti
itu, ia tetap akan melakukan hal
tersebut.
Gaya Jokowi yang lebih suka terjun
langsung ke lapangan, tanpa
pengawalan ketat, dan merakyat itu
sudah dilakukannya sehari setelah
ia dilantik menjadi gubernur.
Sampai sekarang, aktivitas itu
masih terus dilakukannya.
Cara itu mendapat kritik dari
mantan Gubernur DKI, Sutiyoso.
Bang Yos, sapaan Sutiyoso,
menyarankan  Jokowi agar
menghentikan aktivitas blusukan
dan segera merealisasikan
program-programnya.
"Pokoknya saya lima tahun
blusukan terus, mau ke kampung
terus, pokoknya selama lima tahun.
Pokoknya ke bawah, ke kampung,
banyak ke lapangan. Setiap
gubernur itu punya gaya sendiri.
Gaya saya, ya gaya blusukan," kata
Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin
(19/11/2012) malam.
Jokowi mengatakan, ia akan
mendapat banyak aspirasi dan
saran jika turun sendiri ke lapangan
bertemu dengan masyarakat. Hal
itu tidak akan didapatnya jika terlalu
banyak duduk di belakang meja
kantor.
"Setiap hari setiap saat itu pasti ada
aspirasi dari rakyat, dari bawah.
Ada kebutuhan dari bawah, yang
kalau kita hanya duduk di kantor
enggak akan ketangkap seperti
itu," kata Jokowi yang sudah mulai
blusukan ketika menjabat Wali
Kota Solo, tujuh tahun lalu.
Turun ke lapangan itu pun, kata
Jokowi, bukan berarti hanya turun
menemui warga dan melihat
perkampungan kumuh. Kunjungan
seperti itu juga dilakukan untuk
mengontrol lapangan, memantau
pelaksanaan proyek dan program
kerja. Selain ke kampung-
kampung, ia juga akan mengontrol
rumah sakit, puskesmas, dan juga
kelurahan.
"Kita lihat apakah pelayanannya
sudah baik atau belum. Ini semua,
kan, bentuk sebuah manajemen.
Kalau manajemen perencanaan
tanpa manajemen kontrol ke bawah
tidak baik, ya enggak akan bisa
terwujud," ujar Jokowi.
Jokowi pun santai apabila kegiatan
itu dianggap pencitraan. Ia dengan
senang hati menerima segala kritik
yang ditujukan kepadanya. Namun,
soal blusukan tadi, ia masih tetap
akan melakukannya sampai lima
tahun ke depan.