Selasa, 03 September 2013

Prabowo Siap Berantas Konglomerat Hitam

Jakarta - Mafia hukum dan konglomerat hitam
disinyalir mencoba menjegal Ketua Dewan
Pembina (Wanbin) Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) untuk maju sebagai calon
presiden (capres). Sebab, Prabowo sedang
gencar menyuarakan gerakan antikorupsi.
Apalagi korupsi yang melibatkan pejabat
negara.
"Para koruptor pasti tidak senang dengan
strategi Pak Prabowo yang akan berantas
korupsi jika terpilih menjadi presiden," kata
anggota Wanbin Gerindra Martin Hutabarat di
Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9).
Akan tetapi, menurutnya, Prabowo tak akan
gentar menghadapi para pihak yang
antikorupsi. "Kalau Prabowo terpilih, enggak
bakal ada takutnya. Karena Pak Prabowo
merasa dipilih oleh rakyat dan akan
menjalankan amanah rakyat," tegas anggota
Komisi III DPR ini.
Dia mengungkapkan, Prabowo memang akan
mengusung ide dan gagasan reformasi hukum.
Selain itu, penguatan lembaga pemberantasan
korupsi juga menjadi agenda utama. "Kita akan
konsisten nendukung KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Kalau Pak Prabowo
teprilih, beliau akan bangun sinergi luar biasa
antar pemerintah dan KPK," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjend)
Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem),
Andrianto mengatakan upaya menjegal Prabowo
dari konglomerat hitam tentu tak bisa
terhindarkan. "Soal jegal menjegal sudah pasti,
Terutama para konglemerat hitam yang
bebisnis tidak taat aturan yang terbiasa dengan
KKN. Karena dari visinya jelas. Prabowo akan
berantas praktek KKN maupun menasionalisasi
bisnis yang merugikan bangsa," katanya.
Menurutnya, Prabowo mempunyai visi yang
nasionalis. Pasalnya, Prabowo berlatar
belakang keluarga dari kalangan pejuang.
"Track recordnya juga bersih. Karena Prabowo
berlatar keluarga berkecukupan. Prabowo ini,
bertipe solidarity makers yang cocok dengan
trend tantangan ke depan menghadapi era
globalisasi," ujarnya.
Penulis: C-6/ARD
Sumber:Suara Pembaruan